”Saya dan pedagang lain mulai jualan jam 9 sampai jam 6 sore. Belanjanya jam 6 pagi di Pasar Senen. Dari pertama kali jualan, saya sudah jualan minuman, rasanya lebih praktis dibanding dengan jualan mie ayam, siomay, dan yang lainnya” kata Mas Yadi. Dengan modal pokok sekitar Rp 300.000,00 sampai Rp 350.000,00, ia bisa memperoleh omset Rp 450.000,00 per harinya. Jadi, penghasilan bersihnya sekitar Rp 100.000,00 sehari. Cukupkah untuk menghidupi keluarganya? ”Cukup kok, meskipun harga bahan-bahan pokok sekarang lagi naik-naiknya.”
Bagaimana seorang Mas Yadi menghayati profesinya? ”Manusia kerja memang untuk cari uang, tapi juga harus kerja yang halal. Para penjual seperti kita ini misalnya, jangan cari untung dan cari banyak pelanggan dengan cara yang nggak benar. Misalnya saja saya, jangan jual minuman murah tapi pakai gula bibit. Biar sedikit mahal, tapi sehat dan bersihnya juga terjamin.”
Bicara soal cita-cita ke depannya, Mas Yadi ingin menyekolahkan anaknya hingga tuntas, layaknya setiap orang tua. Tapi apa ada lagi yang lainnya? ”Kepingin sih, untuk buka cabang. Tapi ya tenaganya itu, nggak cukup. Mungkin nanti, ya,” katanya berharap. Ya, kita doakan saja agar harapannya bisa terwujud!
No comments:
Post a Comment