Pengalaman pertama saya bertemu langsung dengan seorang nelayan.
Pada hari Sabtu, 19 April 2008 saya pergi bertemu dengan seorang nelayan bernama Nursalim di desa Cilincing.
Kebetulan siang itu BApak Nursalim sedang beristirahat di rumahnya.
saya begitu kaget sekali ketika masuk ke dalam rumahnya. Begitu kecil dan sangat sederhana
Di dalamnya terdapat seluruh peralatan yang digunakan untuk kehidupan sehari-harinya.
setelah kami menjelaskan maksud kedatangan kami, kami langsun memulai wawancara.
Bapak Nursalim ternyata seorang sosok bapak yang sudah tua renta, sangat sederhana, dan ramah.
Mendengar kisah hidup dari bapak Nursalim yang berthan hidup hanya dari sebagian hasil menangkap ikan. karena sebagian lagiharus disetorkan kepada bosnya untuk membayar hutang.untuk meyiasati kekurangan tersebut BApak Nursalim mencoba berjualan minyak tanah.
Bapak Nursalim mengaku sebenarnya penghasilan dari kedua hal itu pun belum cukup untuk menghidupi anak-anak dan cucunya, tetapi Bapak Nursalim tidak menyesali keadaanya. Beliau berpendapat kalau disesali pun tak ada gunanaya, melainkan beliau tetap bersyukur karena walupun penghasilannya pas-pasan Beliau dan keluarganya masih dapat tetap hidup sekarang ini.
Setelah mendengar kisah hidupnya saya merefleksikan dengan kehidupan manusia zaman sekarang. Sedikit sekali orang yang sedang berada di tengah kesulitan hidup dapat mensyukuri keadaanya. Tidak menyesali namun tetap berusaha. Itulah salah satu bentuk rasa syukur kita dalam kehidupan.
Sudah seharusnya kita mensyukuri segala keadaan hidup kita karena itu semua merupakan anugerah dan kehendak Tuhan. Walaupun keadaan sesulit apapun itu adalah kehendak Tuhan karena Tuhan mau kita tetap berusaha dan tetap bersandar kepada Tuhan. Tuhan tidak menghendaki kita untuk hanya berpasrah tanpa usaha apapun... GBU
( Devina / 6 )
Pada hari Sabtu, 19 April 2008 saya pergi bertemu dengan seorang nelayan bernama Nursalim di desa Cilincing.
Kebetulan siang itu BApak Nursalim sedang beristirahat di rumahnya.
saya begitu kaget sekali ketika masuk ke dalam rumahnya. Begitu kecil dan sangat sederhana
Di dalamnya terdapat seluruh peralatan yang digunakan untuk kehidupan sehari-harinya.
setelah kami menjelaskan maksud kedatangan kami, kami langsun memulai wawancara.
Bapak Nursalim ternyata seorang sosok bapak yang sudah tua renta, sangat sederhana, dan ramah.
Mendengar kisah hidup dari bapak Nursalim yang berthan hidup hanya dari sebagian hasil menangkap ikan. karena sebagian lagiharus disetorkan kepada bosnya untuk membayar hutang.untuk meyiasati kekurangan tersebut BApak Nursalim mencoba berjualan minyak tanah.
Bapak Nursalim mengaku sebenarnya penghasilan dari kedua hal itu pun belum cukup untuk menghidupi anak-anak dan cucunya, tetapi Bapak Nursalim tidak menyesali keadaanya. Beliau berpendapat kalau disesali pun tak ada gunanaya, melainkan beliau tetap bersyukur karena walupun penghasilannya pas-pasan Beliau dan keluarganya masih dapat tetap hidup sekarang ini.
Setelah mendengar kisah hidupnya saya merefleksikan dengan kehidupan manusia zaman sekarang. Sedikit sekali orang yang sedang berada di tengah kesulitan hidup dapat mensyukuri keadaanya. Tidak menyesali namun tetap berusaha. Itulah salah satu bentuk rasa syukur kita dalam kehidupan.
Sudah seharusnya kita mensyukuri segala keadaan hidup kita karena itu semua merupakan anugerah dan kehendak Tuhan. Walaupun keadaan sesulit apapun itu adalah kehendak Tuhan karena Tuhan mau kita tetap berusaha dan tetap bersandar kepada Tuhan. Tuhan tidak menghendaki kita untuk hanya berpasrah tanpa usaha apapun... GBU
( Devina / 6 )
No comments:
Post a Comment