REFLEKSI PRIBADI dari hasil wawancara bersama Bapak Aburojak
YOAN NATALIA XI IPS 2 / 27
Setelah mewawancarai Bapak Aburojak yang merupakan seorang tukang sayur keliling di dekat rumahku ini, aku dapat menyimpulkan sesuatu dengan kata-kata yang berbunyi, ”Hidup itu memang tidak mudah. Dan hidup itu memang sesuatu yang perlu diperjuangkan, namun tetap harus dihayati.” Aku rasa di dalam hidup memang penuh rintangan dan penuh cobaan. Nah, dari segala rintangan dan cobaan itulah kita diuji untuk selalu berjuang teguh dan gigih bekerja keras untuk mencapai kehidupan yang abadi. Seperti itulah aku menyimpulkan kehidupan ini setelah melihat, mengetahui, dan mendengar, serta mewawancarai langsung bapak yang memiliki aktivitas kesehariannya sebagai tukang sayur keliling di perumahan ini. Aku sungguh salut terhadap Bapak Aburojak ini. Ia mengaku bahwa ia telah berjualan sayur selama 15 tahun ini untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Wow..! Menurutku, ini merupakan suatu kerja keras yang amat luar biasa lhoo.. Dan yang aku lebih salut lagi, Bapak Aburojak ini ternyata sudah mulai beraktivitas dari jam 2 subuh hingga jam 3 sore, mulai dari mengambil barang-barang dari pasar pusat sampai menjual segala barang jualannya hingga benar-benar habis. Wow..wow..wow.. Aku benar-benar merasa salut serta kagum mendengarnya. Dan menurutku, segala kerja keras serta pengorbanan yang dilakukan Bapak Aburojak ini benar-benar patut diacungi jempol. Hehehe...
Aku sungguh benar-benar mendapatkan nilai-nilai kehidupan yang amat menonjol tampak pada aktivitas yang dilakukan Bapak Aburojak ini. Yaitu nilai kehidupan, kita semua memiliki jalan hidup kita masing-masing, dan semua arah tujuan hidup kita kelak pun memang hanya diri kita sendiri yang paling menentukannya, maka dari itu kita harus memulai mengarahkan hidup kita sejak awal. Akan jadi apakah kita, dan bagaimanakah hidup kita kelak memang hanya kita pribadi yang akan menentukan dan merasakannya kelak. Lalu, nilai kerja keras, seperti kata-kataku tadi di atas ”Hidup itu memang tidaklah mudah,” maka agar kita tidak jatuh dan terperosok, kita harus terus dan terus bekerja keras dalam hidup kita hingga pada akhirnya tujuan hidup kita dapat tercapai. Kerja keras ini dilakukan baik mulai dari hal yang kecil menuju ke hal yang lebih besar dan terus membesar. Kemudian nilai perjuangan, sebenernya nilai perjuangan hampir mirip dengan nilai kerja keras menurutku. Nilai perjuangan di sini maksudnya, kita semua manusia di dunia ini pasti memiliki berbagai rintangan dan cobaan yang menghampiri dalam hidup, nah saat cobaan dan rintangan itu datang, kita hendaknya berjuang dan terus berjuang untuk mengatasi agar dapat melewati dan keluar dari rintangan serta cobaan itu, bukannya malah kita menyerah dan berputus asa. Dan yang paling penting adalah nilai pengorbanan, nilai pengorbanan ini sangatlah penting dalam hidup. Tampak sekali dari sosok Bapak Penjual sayur ini, ia benar-benar memiliki pengorbanan diri yang amat tinggi, baik demi menghidupi dirinya sendiri, maupun demi menghidupi istri dan anak-anaknya selama 15 tahun ini. Dalam hidup, kita tidak hanya hidup sendiri, maka nilai pengorbanan ini sangat berperan penting bagi kita semua selaku makhluk sosial. Selain itu, masih banyak pula nilai-nilai yang dapat kutarik dari aktivitas dan pekerjaan Pak Aburojak, yaitu nilai kedisiplinan, nilai kasih sayang, nilai saling menghormati, saling manghargai, nilai kejujuran, dan nilai kepercayaan. Inilah nilai-nilai yang kudapat setelah bertemu dan mewawancarai seorang tukang sayur keliling yang bernama Bapak Aburojak ini.
~YOAN~
No comments:
Post a Comment