Friday, April 25, 2008

Refleksi Audry - 3

Saat melakukan wawancara saya amat tertegun dengan kepolosan dan kesederhanaan Pak Tono.

Beliau sosok yang ramah, dan terlihat seperti seorang ayah yang baik.

Dengan cerita hidupnya yang terbilah sulit, saya menjadi amat bersyukur dengan keadaan saya sekarang ini.

Saya Audry, pelajar SMA yang tidak harus berjualan batagor sepanjang hari, dan tidak harus memikirkan kehidupan saya di keesokan hari karena saya hidup berkecukupan.

Tetapi dengan keadaan saya sekarang ini saja, seringkali saya tidak bersyukur dan terkadang menuntut lebih.

Dengan wawancara yang walaupun singkat tersebut, mata saya menjadi lebih terbuka bahwa di luar sana banyak sekali orang - orang kesusahan yang sangat memerlukan.

Nilai kerja keras, pantang menyerah, dan kesabaran saya dapatkan dari wawancara singkat tersebut.

Bagaimana keuletan Pak Tono, yang walaupun mendapat keuntungan hanya sedikit tapi dengan daya juang yang tinggi setiap hari dari pagi hingga petang berjualan untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Beliau bercerita bahwa beliau ingin menyekolahkan anak - anaknya setinggi - tingginya agar tidak putus sekolah seperti dirinya.

Ia ingin anak - anaknya menjadi orang sukses, bukan hanya menjadi seorang penjual batagor.

Miris memang mendengarnya, tapi inilah hidup begitu katanya.

Pak Tono menjawab pertanyaan - pertanyaan kami dengan singkat tetapi mempunyai arti yang mendalam.

Seolah - olah Ia sudah terbiasa dengan kepahitan dan kesusahan hidup yang Ia jalani selama ini.

Dari situ saya banyak belajar untuk menghargai hidup ini dan mensyukuri pemberian Tuhan dalam hidup saya.

Oh iya tidak lupa, Pak Tono memberikan 2 potong batagor kepada kami masing - masing.

ENAK!

hehehehehehehehe

No comments: