Friday, April 25, 2008

Refleksi: Stefani (23)

Setelah mewawancarai Mas Yadi, ada beberapa hal yang saya dapatkan. Pertama, saya menyadari bahwa bekerja itu tidak mudah. Mas Yadi harus bangun pagi-pagi dan pergi ke Pasar Senen untuk membeli bahan-bahan berdagangnya. Setelah itu, ia berjualan dari pagi sampai sore.Berjualan seharian seperti itu tentu tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika tidak ada pembeli, tentu akan sangat membosankan.

Meskipun sekarang usahanya sudah cukup berhasil, awalnya pasti tidak semudah itu. Selain itu, beliau tentu mempunyai beban yang cukup berat karena harus menghidupi istri dan anaknya di tengah kerasnya hidup di Jakarta. Mas Yadi mungkin masih beruntung karena pendapatannya masih cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Tetapi di luar sana pasti masih banyak orang yang tidak seberuntung dirinya.

Kedua, saya belajar untuk menghargai orang-orang seperti Mas Yadi. Saya jadi tidak meremehkan orang-orang dengan pekerjaan yang kelihatannya mudah. Pekerjaannya memang tidak terlalu sulit, menjual jus buah dan es campur. Tetapi, tentu tetap membutuhkan keahlian tersendiri. (Buktinya, saya tidak bisa membuat jus seperti beliau..)

Dari wawancara ini saya menyadari bahwa saya harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. (seperti kata pepatah: no pain, no gain..) Saya juga harus memiliki beberapa keahlian dasar yang mungkin tidak kita rasa perlu sebelumnya, misalnya: membuat jus.., siapa tahu sewaktu-waktu dibutuhkan. Karena kita tidak tahu bagaimana jalan hidup kita kelak..

No comments: