Meskipun sekarang usahanya sudah cukup berhasil, awalnya pasti tidak semudah itu. Selain itu, beliau tentu mempunyai beban yang cukup berat karena harus menghidupi istri dan anaknya di tengah kerasnya hidup di Jakarta. Mas Yadi mungkin masih beruntung karena pendapatannya masih cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Tetapi di luar sana pasti masih banyak orang yang tidak seberuntung dirinya.
Kedua, saya belajar untuk menghargai orang-orang seperti Mas Yadi. Saya jadi tidak meremehkan orang-orang dengan pekerjaan yang kelihatannya mudah. Pekerjaannya memang tidak terlalu sulit, menjual jus buah dan es campur. Tetapi, tentu tetap membutuhkan keahlian tersendiri. (Buktinya, saya tidak bisa membuat jus seperti beliau..)
Dari wawancara ini saya menyadari bahwa saya harus bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. (seperti kata pepatah: no pain, no gain..) Saya juga harus memiliki beberapa keahlian dasar yang mungkin tidak kita rasa perlu sebelumnya, misalnya: membuat jus.., siapa tahu sewaktu-waktu dibutuhkan. Karena kita tidak tahu bagaimana jalan hidup kita kelak..
No comments:
Post a Comment