Monday, April 28, 2008

refleksi: florence (08)

Pada hari Jumat, 25 April 2006, saya dan teman saya, Jeanne mewawancarai seorang penjual masakan Padang di daerah Otto Iskandardinata. Setelah saya mewawancarai Bapak tersebut saya bisa merasakan beberapa hal,ternyata berjuang untuk membiayai hidup bukanlah hal yang mudah, butuh perjuangan dan kerja keras untuk bisa mencari nafkah untuk membiayai hidup. Bapak tersebut yang sudah bekerja keras dan membanting tulang setiap harinya hanya bisa memenuhi kebutuhan hidupnya secara pas-pasan. Mau tidak mau Bapak harus berhemat dan mengetatkan pengeluaran supaya semua kebutuhan yang penting dapat terpenuhi, supaya uang yang didapatkan tidak terbuang sia-sia untuk hal yang kurang mendesak.
Saya merasa bersalah dan merasa sangat kecil setelah bertemu bapak itu, saya merasa disadarkan kembali. Selama ini sering saya membeli barang-barang yang sebenarnya kurang berguna dengan uang orang tua, saya juga sering membeli barang karena lapar mata, dan nantinya tidak akan terpakai. Saya telah banyak sekali menghabiskan uang orang tua untuk hal-hal yang hanya untuk kesenangan sesaat. Padahal diluar sana banyak sekali orang yang benar-benar susah untuk memenuhi kebutuhan pokok saja. Bahkan banyak juga yang memenuhi kebutuhan pokok saja tidak bisa.
Maka itu kita yang kebutuhan hidupnya masih dibiayai oleh orang tua seharusnya jangan menghambur-hamburkan uang orang tua untuk sesuatu yang sebenarnya kurang penting, seharusnya kita membantu orang tua untuk berhemat.Karena orang tua sudah bersusah payah dan bekerja keras untuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kita. Orang tua juga sudah berbaik hati membiayai kita bersekolah, maka kita seharusnya belajar dengan baik dan benar , bukannya malah bermalas-malasan dan menyia-nyiakan apa yang telah diberikan orang tua pada kita.

No comments: